Elemen Pembentuk Lanskap
Menurut Laurie ( dalam makalah seminar “Taman Rumah Tinggal Dalam Lingkungan
Pemukiman Kota “, 1983)..., secara lengkap dapat diartikan taman adalah
sebidang lahan berpagar yang digunakan unutk mendapat kesenangan, kegembiraan,
kenyamanan.
Menurut Ir. Zein Rohcman ( dalam makalah seminar “ Mencari Bentuk taman Khas
Indonesia “,1983)..., taman merupakan cengkrama dan senyawa antara aspirasi
pesan dan peristiwa manusia dengan alam lingkungannya, yang memiliki aneka
wajah, karakter dan kekuatan-kekuatannya.
Jadi, taman merupakan suatu tempat yang membuat seseorang dapat memahami atau
melepaskan diri dari persoalan –persoalan dalam kehidupan, berfungsi sebagai
penghubung manusia dengan alam lingkungannya, yang dikreaikan agar dapat
meningkatkan serta memuaskan keinginan dan aspirasinya.
Menurut Elizabeth Kassler , dalam bukunya “ modern gardens and the landscape”
(dalam buku pengantar kepada arsitektur pertamanan)..., Taman adalah
pengejawantahan upaya manusia yang dipengaruhi manusia oleh aspek sosial,
ekonomi, fisik dan teknis..
VEGETASI SEBAGAI PROSES
Vegatasi merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang.
Pertumbuhan tanaman akan mempengaruhi ukuran besar tanaman, bentuk tanaman,
tekstur,dan warna selama masa pertumbuhannya. Dengan demikian, kualitas dan
kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang dan berubah sesuai dengan
pertumbuhan tanaman jadi dalam perancangan lansekap, tanaman sangat erat
hubungannya dengan waktu dan perubahan karakteristik tanaman.
Secara dasar khususnya di iklim tropis, dikenal 2 macam tanaman ditinjau dari
massa daunnya, yakni :
1. Tanaman yang menggugurkan daun (decidous plants)
2. Tanaman yang hijau sepanjang tahun (evergreen conifers)
Karakteristik tanaman terdiri dari :
1. Bentuk (tajuk,batang,cabang,ranting,dan daun).
2. Tekstur (batang dan daun).
3. Warna (batang,daun,dan bunga).
4. Fungsi tanaman.
5. Tinggi dan lebar tanaman.
Habitus tanaman terdiri dari :
1. Pola pertumbuhannya.
2. Sistem perakarannya.
3. Tempat tumbuhnya.
4. Pola pemeliharaannya
Pemilihan jenis tanaman tergantung pada :
- Fungsi tanaman, disesuaikan dengan tujuan perancangan.
- Peletakan tanaman, disesuaikan dengan tujuan dan fungsi tanaman.
Dalam perencanaan tapak, vegetasi dapat dikategorikan berdasarkan :
o Jenis pohon
Jenis pohon dikelompokkan menurut besar – kecilnya pertumbuhan, yaitu jenis
pohon besar, pohon kecil, perdu atau semak, dan jenis penutup tanah (rumput).
o Bentuk dan struktur pohon, meliputi :
KetinggianØ
Mengenai seberapa tinggi pohon atau semak apabila sudah dewasa.
KelebarannyaØ
Mahkota daun yang lebat dapat memberi keteduhan, sedangkan yang jarang, dapat
memberi kesempatan angin menerobos di sela – selanya.
Bentuk percabanganØ
Meliputi struktur percabangan dan warna kulitnya. Misalnya, jenis filisum bagus
untuk bentuk percabangannya, sedangkan pinang merah disukai karena warna kulit
batangnya yang merah.
o Mahkota daun, bunga, dan buah
Meliputi seberapa besarnya bentuk,
tekstur, serta warna mahkota daunØ
Secara ekonomis, apakah bunga atau
buahnya bergunaØ
o Ketahanan tanaman yang bergantung pada kondisi lingkungan yang menyangkut:
o Pemeliharaan
Pohon – pohon besar umumnya mudah dipelihara, sebaliknya jenis rumput
membutuhkan usaha pemeliharaan yang intensif, demikian juga dengan tanaman
merambat yang cepat tumbuh.
Tanaman mempunyai peran untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan mental
(stress) yang banyak diderita oleh penduduk kota. Tanaman dapat menciptakan
lingkungan yang nyaman, segar harum, menyenangkan, dan sebagainya. Penggolongan
tanaman yang ditanam dalam penghijauan di dalam kota dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat hidupnya yaitu, pohon, perdu, semak dan penutup tanah
(rerumputan). Selain itu, dapat juga digolongkan berdasarkan habitatnya atau
umumnya ditanam, sebagai tanaman pelindung jalan, tanaman dibantaran kali, tanaman
penutup tanah, dan sebagainya.
VEGETASI SEBAGAI DESIGN
Pohon atau perdu dapat berdiri sendiri sebagai elemen skluptural pada lansekap
atau dapat digunakan sebagai enclosure, sebagai tirai penghalang pemandangan
yang kurang baik, menciptakan privasi, menahan suara atau angin, memberi latar
belakang suatu obyek atau memberi naungan yang teduh di musim panas. Rumput
tidak hanya digunakan sebagai elemen permukaan, tetapi dapat juga digunakan
sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi warna dan tekstur. Dalam
perencanaan tapak, tanaman dapat dikategorikan berdasarkan : jenis (besar
kecilnya pohon, perdu / semak, rumput), fungsi ( fungsi ekologis pohon, fungsi
fisik pohon, fungsi estetis pohon), bentuk dan struktur (tinggi dan lebar
pohon), ketahanan (keadaan tanah, iklim, topografi, penyakit), warna batang,
bunga serta buahnya ( berguna atau tidak).
Penyusunan tanaman didasarkan pada hubungan di antara tanaman tesebut, dalam
hal ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya. Tanaman dapat disusun menjadi taman
atau tempat bernaung, memberi tirai pemandangan, menahan angin atau memberi
bayangan. Jenis tanaman penting digunakan sebagai elemen rancangan. Tanaman
dapat membentuk ruang, memberi privasi, atau sebagai titik tangkap perhatian.
Tanaman dapat memberi keteduhan, sebagai penahan angin, ataupun sebagai penutup
tanag, menyaring atau memberi batas pemandangan, dan mempunyai pola bayangan
yang menarik sepanjang siang hari.
Vegetasi dapat disusun menjadi :
a. Taman
b. Tempat bernaung
c. Memberi tirai pemandangan
Pemilihan jenis tanaman maupun cara pengaturan penanamannya harus mengikuti
rencana penanaman yang disusun untuk memenuhi fungsi serta estetikanya. Apabila
pola pengelompokan serta susunan jenis tanaman, ukuran, bentuk, tekstur, dan
warnanya masing-masing telah diketahui dengan baik maka perencana dapat
menyusun sendiri tata tanamnya berdasarkan satu atau beberapa sifat tanaman-
tanaman tersebut.
Jenis vegetasi dapat juga dikelompokan dalam hubungannya dengan keadaan
topografi atau kerena adanya struktur arsitektural atau dapat juga membentuk
suatu transisi antara permukaan lahan dan bangunan. Batas antara lahan
perkerasan dan vegetasi (pohon– pohon) yang sudah ada adalah 1,80m, namun hal
ini masih dapat bervariasi bergantung pada besarnya pohon dan kondisi tapak.
Perletakan Pohon, Perdu, Semak, Ground cover dan rumput dapat menahan pantulan
sinar dari perkerasan, air dan menahan jatuhnya sinar ke daerah yang
membutuhkan keteduhan.
Sebagai elemen peralihan
Untuk memperlembut garis-garis bangunan sebagaimana bahan-bahan tersebut
memasuki bidang permukaan tanah dan untuk mengurangi perluasan yang terlihat
dari daerah yang dperkeras yang luas. Bahan-bahan tersebut dapat menirai
pemandangan buruk atau mengalihkan perhatian ke tempat lain.
a. Penguat karakter perancangan.
VEGETASI SEBAGAI ESTETIS
Aesthetic Value / Nilai Estetis.
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna
(daun,batang,bunga) bentuk fisik tanaman (batang,percabangan,dan tajuk),
tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi tanaman. Nilai estetis tanaman
dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi
tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen landsekap
lainnya.
Fungsi estetika ( Aestethic Values) :
a. Memberikan Nilai Estetika dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan
(Austin, Richard L, Designing with Plant, 1982.)
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (daun,
batang, bunga), bentuk fisik tanaman (batang, percabang, tajuk), tekstur
tanaman, skala tanaman, dan komposisi tanaman. Nilai estetis dari tanaman dapat
diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi tanaman
berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan element lansekap
lainnya. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai
kualitasnya akan bertambah.
b. Warna
Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada refleksi
cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. . Efek psikologis yang ditimbulkan
dari warna seperti telah diuraikan sebelumnya, yaitu warna cerah memberikan
rasa senang, gembira serta hangat. Sedangkan warna lembut memberikan kesan
tenang dan sejuk. Dan bila beberapa jenis tanaman dengan berbagai warna
dipadukan dan dikomposisikan akan menimbulkan nilai estetis.
ELEMEN PENDUKUNG LANDSCAPE
Elemen Landscape dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
- Hard material / Elemen keras, perkerasan, bangunan dan sebagainya.
- Soft Material / Elemen lembut, tanaman.
Elemen pendukung landscape :
• Tempat duduk / kursi taman.
- Untuk istirahat sejenak.
- Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.
• Elemen – elemen alam :
Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan pohon maka
akan menghasilkan suasana yang tenang.
Kolam air / kolam air mancur
- Kolam sebagai sarana bermain anak-anak.
- Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar